Perbedaan Antara Penyakit Gondok dengan Gondongan

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share
Jika di lihat dari namanya memang hampir serupa dan bentuknya juga terlihat mirip, yaitu kelenjar yang membesar. Namun, kenyataan dari penyakit gondok dengan gondongan berbeda. Penyebab dari penyakit gondok adalah gangguan pada hormon tiroid dan akan menyebabkan pembengkakan pada leher. Sedangkan untuk gondongan penyebabnya adalah virus dan menimbulkan suatu pembengkakan dan rasa nyeri di parotis (kelenjar air ludah).

Kebanyakan penderita dari gangguan tiroid adalah wanita. Untuk menentukkan tingkat keparahan penyakit ini dapat dilihat dari besarnya ukuran kelenjar tiroid serta gangguan pada produksi hormon.

Menurut dr Suharko Soebardi, SpPD, “Pembesaran kelenjar tiroid di leher bisa disebabkan oleh adanya tumor jinak akibat gangguan pada hormon tiroid. Benjolan ini juga bisa menjadi kanker dan harus diangkat.”

Gondok atau goiter adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebutkan pembesaran kelenjar tiroid. Kemungkinan pembesaran yang terjadi hanya berupa benjolan di satu tempat atau di kedua lobus yang ada di kelenjar tiroid yang mengalami pembengkakan. Sangat beragam sekali penyebab dari pembengkakan ini, bisa karena gangguan autoimun atau penyebab lain yang paling sering ditemukan yaitu kurangnya zat yodium.

Sedangkan penyakit gondongan atau parotitis epidemika disebabkan infeksi virus. Penyakit ini sifatnya menular dan penderitanya datang dari segala usia. Gejala yang muncul dari penyakit gondongan, seperti pusing, nyeri otot, dan demam, hampir mirip dengan gejala pada penyakit flu.

Menurut dr Suharko, “Penularannya sama dengan penyakit mata, bisa lewat udara atau kontak langsung dengan pasien.” Walaupun gejalanya belum muncul tapi seseorang yang sudah terinfeksi bisa menularkan penyakit pada orang lain, bahkan untuk tiga hari berikutnya bisa sangat menular dan menurunnya daya tular akan seiring dengan kesembuhan atau meredanya pembengkakan.

Sebenarnya gondongan ini dapat sembuh dengan sendirinya, karena penyebabnya sendiri dari virus. Berlangsungnya penyakit ini pun jarang sekali melebihi dua minggu. “Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh karena jika sistem imun lemah, maka tubuh mudah ditumpangi infeksi lain, termasuk kuman,” kata Suharko.

Adanya literatur menunjukkan bahwa ¼ dari jumlah pria yang usianya belasan tahun serta pria dewasa yang sudah pernah terkena gondongan mengeluhkan bahwa testisnya mengalami peradangan (orkitis). Diagnosa yang dilakukan dokter terhadap penyakit gondongan yaitu dengan menemukan virus gondongan pada air liur dan penemuan terhadap peningkatan antibodi gondongan yang terjadi di dalam darah. Namun, jarang sekali pemeriksaan seperti itu diperlukan.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar