Gangguan Kelenjar Tiroid

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share
Kelenjar tiroid mempunyai ukuran yang kecil, letaknya di area pangkal leher dan bentuknya mirip seperti kupu-kupu. Kelenjar ini mempunyai peran yang sangat penting dalam kesehatan tubuh, karena fungsinya dalam mengendalikan metabolisme.

Namun, kemunculan gangguan tiroid tidak banyak diketahui. Hal inilah yang menyebabkan jumlah penderita tiroid terus mengalami peningkatan. Akibatnya bisa fatal jika tiroid tidak ditangani dengan tepat.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Kanker Darmais, dr. Asrul Hasral, “Gangguan tiroid bisa menyebabkan komplikasi yang berakibat pada kematian. Tapi, banyak penderita tidak menyadari gangguan tiroid ini.”

Hormon yang dihasikan dari kelenjar tiroid adalah hormon tiroid yang berfungsi sebagai pengendali metabolisme tubuh. Ada dua cara yang dilakukan hormon tiroid dalam mempengaruhi metabolisme tubuh. cara yang pertama adalah dengan melakukan perangsangan pada semua jaringan tubuh supaya dapat menghasilkan protein. Yang kedua, melakukan peningkatan terhadap jumlah oksigen yang akan dimanfaatkan oleh sel.

Zat iodine atau yodium diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. “Sel tiroid adalah satu-satunya sel yang menyerap zat iodin,” ujar dari Direktur Medizone Clinic, Dokter Mulyadi.

Yodium adalah suatu mineral yang dapat kita temukan pada makanan. Yodium ini akan ditangkap oleh kelenjar tiorid yang kemudian akan diolah untuk menghasilkan hormon tiroid. Setelah digunakannya hormon tiroid, yodium yang masih tersisa di dalam hormon akan dikembalikan lagi ke kelenjar tiroid untuk diolah kembali menjadi hormon tiroid. “Produksi hormon ini melibatkan banyak sel dan kelenjar-kelenjar lain,” kata Mulyadi.

Hipotalamus merupakan organ yang sangat penting untuk menunjang produksi dari hormon tiroid. Letak dari organ ini berada di otak, organ tersebut menghasilkan suatu kelenjar yaitu kelenjar TRH atau thyrotropin releasing hormon.

Di dalam otak juga terdapat kelenjar pituitary yang fungsinya untuk menangkap hormon tiroid serta mengeluarkan TSH (thyroid stimulating hormon). Fungsi dari TSH sendiri untuk merangsang kelenjar tiroid supaya hormon tiroid dapat keluar, yaitu tironin (T3) dan tiroksin (T4).

Gangguan tiroid

Munculnya gangguan tiroid dikarenakan jumlah dari hormon tiroid yang beredar tidak sesuai. Penyebab dari kondisi tersebut dikarenakan adanya gangguan fungsi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif sehingga muncul suatu kondisi yang dinamakan hipotiroid. Dan, hipertiroid muncul dikarenakan terlalu hiperaktifnya kelenjar tiroid.

Tidak maksimalnya hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid menyebabkan gejala hipotiroid. Gejala dari hipotiroid sendiri tidak begitu terlihat, seperti rasa lelah, menurunnya konsentrasi, depresi, kulit kering, sembelit, melambatnya denyut jantung, menurunnya temperatur tubuh, dan kaki bengkak.

Masalah serius dapat muncul bila kondisi tersebut tidak segera ditangani. Masalah yang dapat muncul, seperti gagal jantung, pembesaran jantung, pleural effusion (akumulasi dari cairan yang ada di sekitar paru). Di samping itu, kondisi koma atau myxedema coma juga dapat dialami oleh penderita hipotiroid. Tapi, pemicu dari myxedema coma cenderung dari penyakit berat seperti stres, luka trauma dan operasi.

Cara mengatasinya dapat dilakukan suntikan hormon tiroid sebagai pengganti. Penyebab dari hipertiroid adalah diproduksinya hormon secara berlebihan oleh kelenjar tiroid. Banyak juga yang menyebut gangguan tersebut dengan tirotoksikosis. “Tiroid berlebih ini menjadi racun bagi tubuh,” ujar Mulyadi.

Hormon tiroid T3 dan tiroid T4 pada kasus hipertiroid jumlahnya lebih tinggi ketimbang orang biasa. Hormon tiroid yang berlebih di dalam tubuh menyebabkan metabolisme tubuh berubah menjadi cepat ketimbang kondisi normal. “Denyut jantung jadi lebih cepat dan suhu tubuh meningkat meskipun udara tidak panas,” ucap Mulyadi.

Gejala lain yang turut menyertai, yaitu jari tangan terasa gemetar, sering buang air besar, sangat cepatnya pertumbuhan kuku, leher menjadi bengkak, rambut mulai menipis. Penyakit ini dapat menimbulkan kompliksai jika tidak cepat diobati, contohnya hipertensi dengan disertainya kejang pada otot. “Dan itu bisa menyebabkan kematian,” ujar Asrul.

Kita juga dapat mengenali hipertiroid dengan melihat nafsu makan yang banyak pada pasien, namun untuk badannya sendiri terlihat lebih mengurus. “Karena gejalanya seperti ini, banyak dokter menduga orang tersebut terkena penyakit diabetes,” ujar Mulyadi.

Untuk wanita yang menderita hipertiroid akan menimbukan gangguan pada kesuburan dan menstruasi. Bila hipertiroid yang terjadi berlangsung lama dapat menyebabkan pengeroposan tulang (osteoporosis). Cara mengatasinya, gunakanlah obat anti tiroid untuk menurunkan kadar hormon tiroid dengan cepat.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar