Penyakit Disentri

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share

Penyakit disentri – Orang sering memberi nama sakit di sekitar perut dan pencernaan sebagai sakit perut saja. Tetapi sakit perut itu beragam jenisnya tergantung penyebabnya. Salah satu penyebab sakit perut adalah kuman seperti pada penyakit disentri.

Disentri adalah salah satu penyakit yang menyerang saluran pencernaan, khususnya di usus besar. Gejala penyakit ini antara lain mencret dan perut mulas. Kotorannya pun berlendir dan berdarah. Tak jarang pula penderita merasakan sakit di anusnya. Bagi orang di sekitar penderita disentri perlu diperhatikan bahwa penyakit ini sangat cepat menular.

Gejala dan penyebab

Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus) yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dan tinja lendir bercampur darah. Gejala-gejala disentri antara lain :
- Buang air besar dengan tinja berdarah
- Diare encer dengan volume sedikit
- Buang air besar dengan tinja bercampur lendir (mucus)
- Nyeri saat buang air besar (tenesmus)

Ciri-ciri saat jika terkena disentri adalah sebagai berikut :
- Panas tinggi (39,50°C – 400°C), appear toxic
- Muntah-muntah
- Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB
- Kadang disertai gejala serupa ensefalitis dan sepsis
- Diare disertai darah dan lendir dalam tinja
- Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit
- Sakit berut hebat (kolik)

WHO menyebutkan bahwa sekitar 15 persen dari seluruh kejadian diare pd anak di bawah usia 5 tahun adalah disentri. Adapun hasil survei evaluasi di Indonesia pada tahun 1989-1990 juga menunjukkan angka kejadian yang sama. Disentri menjadi penyebab panting pada kesehatan dan kematian yang dikaitkan dengan diare.

Karena dampak disentri cukup berat, pada diare yang secara klinis dicurigai sebagai disentri basiler dapat diberikan antibiotik secara empiris untuk kuman Shigella, meskipun belum ada bukit baikkan bakteri pada tinja. Meskipun demikian, menurut Dr. Hegar, hal ini harus diikuti oleh pemantauan klinis, pengobatan yang diberikan harus memberikan respons pada hari ketiga.

Jika dalam kurun waktu tersebut tidak terlihat respons, harus dilakukan evaluasi apakah disentri tersebut bukan disentri basiler tetapi disentri amuba atau kuman tersebut sudah resisten terhadap antibiotik yang diberikan, sehingga perlu diganti.

Pengobatan disentri harus segera kalau tidak dapat membahayakan jiwa anak atau kemungkinan komplikasi bisa terjadi. Disentri cukup berat dilaporkan pada bayi yang tidak mendapat ASI dan pada anak dengan gizi kurang. Secara lebih khusus penyebab disentri adalah kuman tertentu dari kelompok Shigella atau sejenis amuba, Entamoeba Histolytica. Kadang-kadang disentri juga disebabkan infeksi parasit babi yaitu Balantidium Coli dan cacing daun (Schistosoma Japonicum) yang banyak terdapat di Sulawesi Tengah.

Organisme ini disebarkan dari satu orang ke orang lainnya melalui makanan dan air yang sudah dikotori atau yang disebarkan oleh lalat. Kuman disentri ini hidup dalam usus besar manusia dan menyebabkan luka pada dinding usus. Inilah yang menyebabkan kotoran penderita seringkali tercapur nanah dan darah.

Disentri Basiler biasanya dialami anak-anak yang lebih muda. Kuman penyakit ini masuk langsung ke dalam alat-alat pencernaan dan menyebabkan pembengkakan dan pemborokan dangkal. Peradangan yang hebat mungkin meliputi seluruh usus besar dan juga usus halus baigan bawah.

Penyakit ini biasanya menyerang dengan tiba-tiba sekitar dua hari setelh terkena kuman terutama pada anak-anak. Setelah itu demam, anak cengeng, dan mudah mengantuk. Nafsu makannya hilang, mual, muntah, mencret, nyeri perut disentri kembung.

Dua-tiga hari kemudian tinjanya mengandung darah, nanah dan lendir. Penderita mungkin mengeluarkan tinja encer 20 sampai 30 kali sehari sehingga ia bisa kekurangan cairan. Pada tahap parahnya infeksi terjadi hebat dan bisa menyebabkan kematian.

Untuk mengobatinya biasanya dilakukan dengan mengganti cairan yang keluar seperti oralit. Selain itu pemberian antioksidan sangat penting untuk membunuh kuman. Meski begitu upaya pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta jaga makanan dan minuman dari kotoran.



Sumber :tipsku.info

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar